May 27, 2008

Lemah Lembut, Pewaris Bumi

"Berbahagialah mereka yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi" (Matius 5:5).

Seperti apakah orang lemah lembut yang dimaksud Tuhan Yesus dalam Matius 5:5 diatas? Apakah Anda dan saya termasuk orang lemah lembut? Kita mulai dengan apa yang BUKAN arti dari lemah lembut:
- Lemah lembut bukan lemah gemulai.
- Lemah lembut bukan penakut.
- Lemah lembut bukan cengeng.
- Lemah lembut bukan rendah diri.
- Lemah lembut bukan malu-malu kucing.
- Lemah lembut bukan berarti pendiam atau introvert.
- Lemah lembut bukan berarti selalu mengalah.
- Lemah lembut bukan berarti selalu cari damai dan aman.
- Lemah lembut bukan berarti tidak tegas.
- Lemah lembut bukan berarti selalu berkata “Yah, terserah situ”.
Mau kawin sekarang atau besok-besok? Ya terserah situ deh. Mau tinggal di Australia atau di Indonesia? Ya terserah situ deh. Mau makan nasi atau bakmi ? Ya terserah situ deh. Bersedia ndak mati dengan saya? Ya terserah situ deh. Apakah semuanya kamu terserah sama saya? Ya terserah situ deh.
Lemah lembut yang dimaksud Yesus adalah STRENGTH UNDER CONTROL.

Menurut Strong's NT Greek Lexicon, kata Praus yang diterjemahkan lemah lembut memiliki arti sebagai berikut:
"Meekness toward God is that disposition of spirit in which we accept His dealings with us as good, and therefore without disputing or resisting. In the OT, the meek are those wholly relying on God rather than their own strength to defend them against injustice. Thus, meekness toward evil people means knowing God is permitting the injuries they inflict, that He is using them to purify His elect, and that He will deliver His elect in His time." (cf Isaiah 41:17)

Konkritnya begini. Orang lemah lembut menaruh secara total kelebihan dan kekuatannya dibawah kontrol Allah. Orang lemah lembut menaklukkan segala hal yang ia mestinya mampu lakukan dibawah pimpinan mutlak Roh Kudus. Orang lemah lembut menaruh hak-hak hidupnya dan menyerahkannya kepada Allah

Orang lemah lembut dapat menguasai emosinya, dan tidak lagi dipenjara oleh rasa marah yang berdosa, iri hati, keinginan balas dendam, kepahitan, dan maksud-maksud jahat. William Barclay menulis bahwa "The man who is praus is the man who is always angry at the right time and never angry at the wrong time" (The Gospel of Matthew, The New Daily Study Bible Westminster, John Knox Press). Itu berarti orang yang lemah lembut bukannya orang yang tidak pernah atau tidak bisa marah, atau orang yang marah berlebihan, melainkan selalu marah pada saat yang tepat. Alkitab mengajarkan bahwa ada marah yang berdosa dan marah yang penuh kebenaran, ada sinful anger dan righteous anger.

NATUR LEMAH LEMBUT
Kelemahlembutan seperti itulah yang membuat orang disekitar kita memuliakan Bapa di sorga (Mat 5:16). Kelemahlembutan ini adalah buah pekerjaan Roh Kudus yang mentransformasi hidup kita (Gal 5:22), dan tidak mungkin kita dapat rekayasa sendiri. Mengapa? Jawaban pertanyaan ini diberikan Dr Martyn Lloyd-Jones yang mencoba membedakan kualitas Kristiani ketiga ini dengan dua kualitas pertama yang diucapkan Tuhan kita sebagai berikut:
Here we are reaching a point at which we begin to be concerned about other people. Let me put it like this. I can see my own utter nothingness and helplessness face-to-face with the demands of the gospel and the law of God (the first beatitude, "poor in spirit"). I am aware, when I am honest with myself, of the sin and the evil that are within me, and that drag me down (the second beatitude, "those who mourn"). And I am ready to face both these things.

But how much more difficult it is to allow other people to say things like that about me! I instinctively resent it. We all of us prefer to condemn ourselves than to allow somebody else to condemn us. I say of myself that I am a sinner, but instinctively I do not like anybody else to say I am a sinner. That is the principle that is introduced at this point. So far, I myself have been looking at myself. Now, other people are looking at me, and I am in a relationship to them, and they are doing certain things to me. How do I react to that? That is the matter which is dealt with at this point. I think you will agree that this is more humbling and more humiliating than everything that has gone before. (Meekness) is to allow other people to put the searchlight upon me instead of my doing it myself. (Lloyd-Jones, Studies in the Sermon on the Mount)

KRISTUS YESUS, TELADAN SEMPURNA
Alkitab memberi beberapa teladan orang yang lemah lembut sebgmana Mat 5:5, yaitu Musa dan Yusuf secara khusus. Namun teladan sempurna diberikan oleh Tuhan kita sendiri. Tentang Dia, Petrus menulis “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.” Sebagai Pencipta, betapa mudah bagi Kristus untuk melenyapkan ciptaan-Nya yang celaka itu.
- Ketika Ia dikonfrontasi oleh Pilatus, Ia tidak merasa perlu untuk membela diri
- Ketika Ia dicaci maki dan diludahi, Ia tidak membalas dengan keluhan, gerutu atau hujatan
- Ketika orang-orang terdekatNya meninggalkan dan menelantarkan Dia, Ia tidak menyumpahi mereka
- Ketika Petrus akan menyangkali Dia, Ia tidak dendam melainkan malah menerima Petrus kembali
- Meski Yesus tahu Yudas akan menghianatiNya, Ia tetap membasuh kaki Yudas dengan penuh kasih
- Meski para tentara Romawi itu menyalibkan Yesus, Ia malah berdoa bagi mereka meminta pengampunan Bapa.

Yesus sangat lemah lembut. Namun saat Yesus melihat bahwa kemuliaan Bapa-Nya diinjak-injak, saat kesucian Bapa-Nya dianggap remeh oleh orang, Ia berespon, bereaksi, bahkan bertindak begitu tegas dan keras:
- Dia menegur orang Farisi yang hatinya keras seperti batu (Mat 12:9-45)
- Dia membuat cambuk dan mengusir para pedagang yang mengkomersialkan bait Allah (Yoh 2:14-17)
- Dia memanggil Petrus "Setan" saat Petrus mencoba untuk membelokkan Yesus dari misi hidupnya (Mat 16:21-23)

Kedua sisi Yesus ini bukan kasus multiple personality, namun inilah MIA ('meekness in action'). Yesus begitu gentle saat diriNya diserang, namun menjadi begitu marah saat kepentingan Bapa-Nya diserang.

DASAR KELEMAHLEMBUTAN
Kunci untuk menerapkan lemah lembut adalah penyerahan diri pada Tuhan. Dan persis itulah alasan mengapa banyak yang mengaku Kristen tidak lemah lembut. Mereka tidak memiliki penguasaan diri dan kebesaran jiwa untuk tidak membela diri ketika mereka merasa hak-hak mereka dilanggar. Mereka termakan filosofi dunia yang berkata "Jika engkau tidak membela dirimu sendiri, tidak ada yang akan melakukannya untuk engkau!" Itu sebab mereka sering marah untuk menutupi kerapuhan ego mereka yang sibuk berpikir "Sikap mereka kepada saya keterlaluan. Saya khan sudah melakukan ini dan itu. Pantaskah saya menerima semua perlakuan seperti ini? Kalau ini saya biarkan, mereka akan semakin menjadi-jadi."

Menjadi lemah lembut adalah menundukkan diri dibawah Allah yang berdaulat atas dunia dan segala isinya. Eugene Peterson mendefinisikan "submission" sebagai Freedom from the Need to "Have It Your Way". Anda dan saya adalah narapidana dari penjara keinginan untuk segala sesuatu berjalan sesuai dengan kehendak kita. Kita perlu belajar untuk tidak memilih "my way" dan berserah pada "God's way." Jika kita percaya Allah itu maha bijak, maha kuasa, maha kasih, maha suci, maha adil, maka kebutuhan kita untuk membela diri, untuk mengambil posisi defensif, untuk tersinggung dan naik pitam tidak lagi relevan. Serahkan dirimu, hak-hakmu, ambisimu, masa depanmu di tangan Allah, khususnya saat Anda merasa diperlakukan tidak adil.

4 comments:

Stella Zhang said...

mau tanya, itu ayat referensi tentang defenisi lemah lembut: Yes 41:17?
gak salah ya?
thanks!

yanmaneee said...

golden goose sneakers
kyrie shoes
yeezy boost
timberland boots
jordan shoes
balenciaga
nike shoes
coach outlet sale
supreme new york
supreme

stoorin said...

replica gucci bags replica bags reddit read here replica bags wholesale hong kong go to website replica bags pakistan

sheyne said...

a4k52e6s78 o6d38w7u21 t9i35f4d72 y6u67s2a12 p3b32a9j87 r7v06c6m52