Jun 20, 2008

Murah Hati tidak Mudah

Apa artinya orang yang murah hati akan beroleh kemurahan. Baik Mat 5:7 maupun Mat 6:14 TIDAK berarti bahwa IF THEN. Jika kita murah hati kepada orang lain, Allah akan bermurah hati pada kita. Karena anugerah Allah akan tergantung dari perbuatan baik manusia, sesuatu yang berkontradiksi dengan konsep anugerah yang diajarkan di Alkitab (misalnya Ef 2:8-9). Jadi artinya apa?

Menunjukkan kemurahan tidak menjadikan kita orang percaya. Sebaliknya, menunjukkan kemurahan hati membuktikan kita orang percaya. Menunjukkan kemurahan adalah bukti kita sudah menerima kemurahan Allah. Kemurahan kita kepada orang lain berasal dari kemurahan Allah. Kita bermurah hati pada orang lain bahkan kepada orang yang kita anggap tidak layak menerimanya dari kita persis karena kita sendiri tahu bahwa kita tidak layak menerima kemurahan Allah.

Jadi jika kita adalah orang yang tidak murah hati, itu juga menjadi bukti konkrit kita belum menerima kemurahan Allah. Kita bukan orang percaya. Jika iman Kristiani harus dibuktikan dengan perbuatan, bagaimana mungkin kita bisa mengaku diri orang percaya apabila kita tidak menyatakan itu lewat kemurahan hati kita? Kalau diformulasikan kira-kira sepert ini:
Orang percaya => penerima kemurahan Allah => pemberi kemurahan pada orang lain

Orang yang tidak murah hati => belum menerima kemurahan Allah => bukan orang percaya => tidak akan menerima kemurahan Allah di hari penghakiman

Seorang alkoholik atau tukang mabuk yang tidak mau mengakui bahwa dia adalah seorang pemabuk akan membenci setiap pemabuk lainnya. Seorang pecandu obat yang tidak mau mengakui bahwa dia adalah pecandu obat akan membenci pecandu obat lain. Alasannya karena ia tidak mau dianggap sama dengan mereka. Demikian pula orang berdosa yang tidak mau mengakui bahwa ia adalah seorang yang berdosa akan membenci orang yang berdosa lainnya. Tetapi seorang yang telah mengenali dan mengakui kelemahannya, ketidakberdayaannya, kebangkrutannya, keberdosaannya dihadapan Tuhan senantiasa memiliki hati yang mensyukuri setiap kemurahan hati yang ditunjukkan oleh Tuhan kepadanya, dan ia belajar untuk bermurah hati pada orang lain. Inilah maksud Yesus dalam ayat ini.

DA Carson di halaman ke-25 komentarinya ttg bagian ini menulis:
"The Christian, moreover, in at a midpoint. He is to forgive others because in the past Christ has already forgive him (cf. Eph 4:32; Col 3:13). Simultaneously he recognizes his constant need for more forgiveness, and becomes forgiving as a result of this perspective as well (cf. Matt 6:14; and especially 18:21-35). The Christian forgives because he has been forgiven; he forgives because he needs forgiveness.”
Pendek kata: Nothing proves that we have been forgiven (received God's mercy) better than our own readiness to forgive (dispense God's mercy)!

Kapan Anda terakhir kali menunjukkan kemurahan hati pada orang lain? Menurut Anda, apa motivasi Anda saat itu? Mungkinkah Anda melakukan hal yang sama tersebut kepada orang yang Anda yang pernah menyakiti dan melukai hati Anda? Jangan lupa itulah persis yang Allah lakukan bagi Anda, dan saya.

No comments: