Jan 9, 2008

Hidup Sepadan dengan Panggilan

Panggilan hidup atau vokasi hidup berasal dari kata vocare (Latin) atau kalein (Yunani). Di Alkitab, baik PL maupun PB, kita menemukan Allah sebagai Caller (Pemanggil) para hambaNya (Abraham, Musa, Yesaya, misalnya) dan umatNya. Dalam PB, umat perjanjian disebut sebagai Ekklesia, yang berasal dari kata ex (dari) dan klesis (dipanggil) dan berarti dipanggil keluar. Itu berarti kita adalah umat yang dipanggil keluar dari dosa oleh Allah untuk melayani Allah di dunia ciptaanNya. Inilah yang biasa disebut sebagai ‘panggilan umum.’

Alkitab juga mengajarkan tentang panggilan khusus. Yaitu bahwa setiap orang Kristen mendapat suara panggilan Allah untuk mempersembahkan seluruh dimensi kehidupan mereka sebagai ibadah mereka kepada Allah. Dengan demikian tidak ada dualisme antara klergi dan awam, rohani dan sekuler, orang Kristen full-time dan part-time, gereja dan dunia.

Dalam bukunya The Call, Os Guinness menggambarkan orang yang hidup sesuai dengan panggilan Allah ini sebagai berikut: “Hidup yang dihidupi menjawab panggilan Kristus sehingga kepribadian, karunia rohani, dan talenta naturalnya mengalami pembaruan sedemikian rupa sehingga semua itu dipakai bukan untuk kepentingan pribadinya, keluarganya, atau bahkan orang lain, tetapi untuk Allah, yang akan meminta pertanggungjawaban darinya atas semua itu.”

Kita tidak dapat memilih panggilan Allah untuk kita. Kita hanya dapat menemukannya, menerimanya, dan menjalankannya.

Guinness menekankan bahwa setiap kali kita berbicara soal panggilan, kita harus bertanya “Siapa yang panggil?” dan “Dipanggil untuk apa?” Dalam kitab Efesus, kita mendapat jawaban kedua pertanyaan tersebut. Pertama, kita mendapat panggilan untuk bertobat dan kembali kepada Allah dalam Kristus Yesus (Efesus 1-3). Kedua, panggilan untuk hidup memuliakan Allah (Ef 1:6,12,14).

Jadi kita dipanggil pertama-tama kepada ‘Seseorang’ sebelum kita dipanggil untuk melakukan ‘sesuatu’. Panggilan untuk memuliakan Allah tersebut dijelaskan oleh Paulus muncul dalam berbagai konteks hidup kita, yaitu gereja (Ef 4:1-16), pribadi (Ef 4:17-32), pernikahan (Ef 5:21-33), rumah tangga (Ef 6:1-4), tempat kerja (Ef 6:5-9), dan masyarakat (Ef 6:10-18).

Berikut definisi (sementara) saya tentang panggilan Allah, berdasar Efesus 1-6:
Panggilan Allah dalam Kristus Yesus kepada umatNya yang dikerjakan oleh Roh Kudus yang mentransformasi seluruh dimensi hidup mereka agar sepadan dengan panggilan tersebut.

Itulah sebabnya setiap kali seorang Kristen memikirkan perannya sebagai soerang anggota gereja, seorang suami/istri, orang tua, seorang anak, seorang pegawai, seorang profesional, seorang manager, seorang warga negara, maka ia berhadapan dengan sebuah tantangan. Tantangan untuk menginterpretasi seluruh aktivitas yang tercakup dalam berbagai peran tersebut dalam terang panggilan untuk mengasihi Allah dan sesamanya.

Itu berarti saya bukan hanya dipanggil sebagai suami, ayah, dosen, tetapi saya dipanggil sebagai seorang suami, ayah, dan dosen di dalam rangka saya mengasihi Allah dan sesama manusia melalui peran saya tersebut.


Bagan dibawah ini mungkin membantu memperjelas: